Oleh: KH. Buya Syakur Yasin, MA.
Silahkan kita bergaul dengan orang-orang dekat dan jauh dengan siapapun cobalah menggunakan kacamata yang sifatnya positif (thinking) dan dengan praduga yang baik.
Jangan pernah kita punya kecurigaan-kecurigaan dan menundukkan pandangan dari keingintahuan tentang keburukan orang lain.
Kita belajar untuk berfikir positif, jika ada orang lain ingin berbuat baik, segeralah kita menjadi posisi yang terdepan untuk memberikan apresiasi.
Kita belajar untuk bisa memberikan apresiasi yang baik kepada siapapun, menghargai kebaikan orang sekecil apapun. Sekalipun kebaikan itu dilakukan oleh bawahan kita (Pembantu, Karyawan, Anak Buah, dsj), minimal ucapkanlah terima kasih pada mereka, karena mereka juga manusia seperti kita juga. Semua kebaikan yang kita lakukan akan kembali pada diri kita sendiri.
Orang-orang yang tidak tahu perasaan orang dan tidak mau mengerti ada orang tersinggung. Ada banyak disekitar kita yang tidak mengerti banyak orang yang tersinggung dengan dalil amar makruf nahi mungkar, dan kulil haq walaw kaana murron, kata kan sebenernya walaupun pahit, kalau salah kita salahkan, marah masa bodo, ini adalah ilmu yang tidak dibenarkan. Jadi, kalau bisa pura-pura tidak tahu, kalau kita terpanggil dengan idealisme kita untuk memberitahukan pada yang berbuat salah, silahkan, tapi pakai sopan santun. Tetapi, kalau menurut dugaan orang disalahkan itu akan tersinggung, sebaiknya tidak usah menegur karena nanti hanya akan menimbulkan pertengkaran.
Jadi, artinya bahwa ketika kita menegur seseorang harus berdasarkan norma-norma yang telah disepakati bahwa perbuatan itu salah. kalau sifatnya individual atau keyakinan pribadi, kita tidak boleh memaksakan harus tunduk dengan apa yang kita yakini.
Ketika suatu hukum menjadi suatu yang berbeda-beda, ada yang haram makruh mudah sunnah, itu berarti semuanya hanya dugaan.
Masi kurang jelas, atau anda bingung..?
Monggo disimak Audio ceramah Buya Syakur berikut ini...
Di Sponsori oleh: Rental Laptop Indonesia (https://www.c-rentmultimedia.com/)